News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Membongkar Praktek Korupsi di SMKN 2 Binjai, KPK Harus Segera Turun Tangan!!!

Membongkar Praktek Korupsi di SMKN 2 Binjai, KPK Harus Segera Turun Tangan!!!

 


Dana bos kerap menjadi lahan korupsi pihak-pihak tak bertanggung jawab. Seperti halnya yang di SMKN 2 Binjai.

Baru beberapa bulan dibeli melalui anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), kursi praktek siswa di SMK Negeri 2 Binjai sudah rusak. 

Diduga Kepsek Mark up hingga anggaran dana bos tahap I tahun 2023 sebesar 1,2 milyar tidak jelas.

Tidak hanya itu, kamar mandi sekolah juga terlihat rusak tak berpintu. Bahkan plafon ruangan menuju kelas dan kusen terlihat rusak tak seperti tidak di rawat. 

Padahal pada tahap I tahun 2023, sekolah SMK Negeri 2 telah mengeluarkan anggaran tahap I untuk prasarana sekolah sebesar Rp.288 juta, namun sekolah masih saja terlihat rusak.

Rully Novar selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Binjai membenarkan bahwa anggaran sebesar Rp.288 juta untuk pengadaan prasarana sekolah.

“Ya memang segitu anggaranya bang. Itu termasuk membeli bangku untuk murid yang praktek. Dan membeli alat – alat praktek lainnya” kata Rully.

Lucunya, Rully malah mengkambinghitamkan mantan bendahara yang bernama Yusni dan siswa terkait kerusakan kursi yang baru dibeli. 

“Kalau itu yang beli ibu Yusni mantan bendahara dulu. Sekarang dia Bidang prasarana sekolah. Kalau masalah rusak, itu anak – anak kita yang tidak menjaganya bang. Namanya anak sekolah, kan tahu ABG” kilah Rully.

Tidak hanya itu, Rully juga mengelak terkait tidak menganggarkan ruang sekolah yang rusak tidak dirawat dan kamar mandi yang tidak berpintu dan airnya mati.

“Itu baru saja rusak bang. Tahun 2023 itu rusaknya. Tahun 2022 kemarin belum ada rusak itu. Makanya untuk rehab kecil plapon sekolah yang rusak dan benerin pintu kamar mandi serta kusen, itu nanti di tahap II tahun 2023 ini. Kan ada II tahap kita menerima BOS bang” ujarnya.

Dari data yang dihimpun Sekolah SMK Negeri 2 Binjai telah mendapatkan anggaran untuk tahap I sebesar Rp.676 juta, tahap II sebesar Rp.811 juta dan tahap III sebesar Rp.676 juta. Namun anggaran ini tidak nampak peruntukannya.

“Semuanya telah sesuai di kerjakan bang. Kami gunakan untuk kepentingan siswa bukan untuk pribadi” ujar Rully Novar.

“Kalau itu sudah sesuai bang. Kami pun sudah diperiksa inspektorat. Jadi tidak ada yang menyalah," tambahnya.

Namun kenyataan di lapangan berbanding terbalik dengan semua pengakuan Rully. (inv)


Tags

Loading...
Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.