News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bripka Andry Bongkar Borok Kompol Petrus H Simamora, Curhatnya Serem Banget!!!

Bripka Andry Bongkar Borok Kompol Petrus H Simamora, Curhatnya Serem Banget!!!

 


Bripka Andry Darma Irawan, seorang anggota Brimob terang-terangan menyebut komandannya di Batalyon B Pelopor, Kompol Petrus H Simamora sering meminta setoran.

Bahkan, Bripka Andry Darma Irawan mengaku rutin menyetor Rp 5 juta kepada Kompol Petrus H Simamora agar bisa bebas tugas.

Bukan cuma Bripka Andry Darma Irawan saja yang rutin memberikan setoran, anggota Brimob lainnya juga rutin mengirimkan uang kepada sang komandan agar hanya apel Rabu pagi dan Jumat pagi saja.

Curhatan Bripka Andry Darma Irawan ini kemudian viral di media sosial.

Bripka Andry Darma Irawan kesal, karena dia dimutasi demosi tanpa alasan yang jelas.

Padahal, dia sudah menjalankan perintah Kompol Petrus H Simamora untuk mencari uang setoran dari luar kantor.

Dalam laman Facebook miliknya, Bripka Andry Darma Irawan mengatakan dirinya terakhir kali menyetor uang Rp 650 juta kepada sang komandan melalui rekening pribadi sang pimpinan.

Menurut Andry, kasus ini bermula saat dirinya dimutasi demosi dari Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang ada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir.

Pada Maret 2023 lalu, Andry dimutasi demosi tanpa alasan yang jelas ke Batalyon A Pelopor Pekanbaru.

"Saya Bripka Andry Darma Irawan, S.A.P.  Saya sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir,"

"Saya dimutasi Demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru," tulis Bripka Andry Darma Irawan pada unggahan Facebooknya.

Dalam unggahannya itu, Bripka Andry mengatakan bahwa dirinya sempat menemui Komandan Sat Brimob Polda Riau, Kombes Ronny Lumban Gaol untuk meminta pertimbangan terkait mutasi yang dialaminya.

Namun, saat itu Kombes Ronny Lumban Gaol mengatakan bahwa Bripka Andry tak ada kontribusi di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau, sehingga ia dimutasi ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru.

Jawaban Kombes Ronny Lumban Gaol sontak membuat Bripka Andry heran.

Padahal, menurutnya, ia selama ini menjalankan perintah atasannya, yakni Kompol Petrus H Simamora.

Bripka Andry kemudian menjelaskan kepada Kombes Ronny mengenai perintah Kompol Petrus H Simamora yang menyuruhnya mentransfer uang ke rekening pribadi atasannya itu.

Namun, Kombes Ronny mengatakan bahwa dirinya tidak menerima uang apapun dari Kompol Petrus H Simamora.

Saat itu, Kombes Ronny langsung menyuruhnya pulang dan menerima pemutasian itu.

Pada unggahan Faceboknya itu, Andry kemudian menjelaskan mengenai perintah Kompol Petrus H Simamora.

"Sebelumnya Saya diperintahkan oleh Danyon saya Kompol Petrus H Simamora, S.Sos untuk membantu dan mencari dana dari luar kantor,"

"Saya laksanakan perintah itu dari bulan Oktober 2021 lalu. Saya laksanakan perintah itu dengan berkoordinasi kepada rekanan yang ada di lapangan,"

"Sampai bulan februari 2023 saya sudah mengirimkan sejumlah *650 jutaan* ke rekening pribadi Danyon saya dengan nomor rekening 1720001467473 Bank Mandiri an. Petrus Hottiner Simamora ada bukti-bukti transfernya,"

"Uang ini khusus ke rekening pribadi Danyon," tulis Andry.

"Lain lagi dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus dibuktikan dengan chat WhatsApp,"

"Sebelum saya dimutasi, Saya diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan. Namun saya sudah berusaha semampu saya dan hanya dapat menyerahkan uang 10 juta kepada beliau,"

"Beberapa hari kemudian, Kompol Petrus meminta data dan lokasi dimana saja saya dapat uang setoran tersebut. Saya menyerahkan datanya lewat chat WhatsApp pribadi beliau. Tak lama kemudian saya dimutasi," sambung Andry.

Tak hanya itu, Andry juga mengatakan bahwa dirinya dan enam rekannya yang lain memberi setoran setiaptiap bulannya Rp 5 juta agar bebas tugas dan hanya apel Rabu pagi dan Jumat pagi.

Mereka yang cuma apel Rabu dan Jumat pagi itu disebut sebagai anggota freelance.

Namun, dari tujuh anggota yang menyerahkan uang bulanan tersebut, hanya Andry yang dimutasi.

Bahkan. Andry mengaku bahwa dirinya sudah melapor ke Polda Riau dan diproses Bid Paminal Propam Polda Riau.

Sayangnya, hingga kini laporan yang ia layangkan tidak ada kejelasan.

"Saya sudah melapor ke Polda Riau dan diproses Bid Paminal Propam Polda Riau, namun tidak ada kejelasan dan juga tidak ada perlindungan terhadap saya karena membongkar semua ini. Saya belum masuk dinas karena mengurus ibu saya yang sakit serta keluarga saya khawatir dengan keselamatan saya," tulis Andry.(trb)


Tags

Loading...
Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.