Jalan-jalan Sore Bareng Walikota Rotterdam, Foto Ini Malah Membongkar Sosok Anies Sebenarnya!
Di sebuah postingan di media sosial, Anies Baswedan mengunggah sesi jalan-jalan sore bersama Walikota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb. Tebet Eco Park (TEP) adalah salah satu lokasi jalan-jalan kedua pemimpin tersebut menikmati udara sore.
Jalan-jalan sore bersama Walikota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb, senang bisa kembali ke Tebet Eco Park (TEP) sejak dibuka lagi 15 Agustus kemarin.
Setelah tiga harian kemarin padat dengan konferensi U20, kami mengajak teman-teman dari Rotterdam untuk melihat suasana kota yang berbeda. Dari Tebet Eco Park lalu kami ke JPO Phinisi di Sudirman.
Kebetulan Walikota Rotterdam sudah pernah lima kali ke Jakarta, jadi beliau bisa merasakan perubahan di Jakarta. Senang sekali bisa jalan sama-sama dan kami ngobrol tentang kota sepanjang perjalanan.
Dari beberapa foto yang diunggah, ada sebuah foto yang membongkar sosok sebenarnya dari Anies Baswedan. Yaitu foto seorang ibu sedang duduk santai menggendong anaknya. Dengan latar belakang rombongan Anies.
Foto ini sangat mewakili sosok seorang Anies yang sederhana dan apa adanya. Tanpa sekat dengan warganya. Meski pun dengan ribuan pendemo yang berteriak lantang. Ia langsung menemui mereka. Bukan malah pergi 'menjumpai' bebek. Atau memasang pagar kawat berduri.
Ia tidak butuh berubah jadi tukang tambal ban, tukang sapu, tukang bakso atau bahkan kenek bus.
Atau mensetting pengunjung Tebet ECO Park agar berkerumun sembari berteriak 'Anies presiden'.
Anies tidak butuh pencitraan sebagai sebuah kepura-puraan untuk memoles dirinya seolah-olah baik, karena Anies ya seperti itulah, perilakunya santun dan baik dalam memperlakukan siapa pun.
Anies Baswedan seperti ikan, tidak asin karena laut, tidak payau karena danau, dan tidak berbau karena lumpur. Hari-hari menentang arus dan badai, tak pernah tidur dalam setiap kantuknya.
Sifat Anies yang sederhana itu juga diakui Ibu Jumari, pemilik kantin SMAN 2 Yogyakarta. Ia masih ingat betul dengan sosok yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu. Sosok yang dianggapnya spesial karena kebaikan dan kesederhanaannya. Bagi Jupari, penuh kenangan manis saat Anies bersekolah di SMA tersebut.
“Mas Anies orangnya baik dengan siapa pun, dengan teman, guru termasuk dengan orang-orang belakang, seperti saya atau tukang sapu sekolah,” kata Ibu Jumari di rumahnya di wilayah Bener, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Dari Ibunda Anies, Aliyah Rasyid para ibu bisa mengetahui nilai-nilai apa yang ditanamkannya pada Anies yang terkenal akan gaya santunnya dalam berbicara. Disiplin, kerja keras dan menghormati orangtua, menjadi tiga nilai utama yang diterapkannya pada Anies dan kedua anaknya yang lain.
"Anies itu sangat senang berteman. Di rumah itu tempat berkumpul teman-temannya. Nggak tahu kenapa. Dia itu menjadi pusat teman-temannya mendekat pada dia," kata Aliyah saat Wawancara Eksklusif dengan detikcom.
Selain itu, meskipun dirinya seorang dosen, Aliyah juga meyakini ilmu pengetahuan bisa didapat dari mana saja. "Sehingga kami biasakan anak-anak untuk aktif di organisasi, aktif di kampus sejak kecil," ujarnya.
Bagi Aliyah, Anies Baswedan kini adalah sosok anak yang membanggakan. Yang membuatnya semakin bangga pada Anies yang meraih gelar master dan doktor di Amerika Serikat, putranya tersebut tidak pernah berubah meski sudah menduduki jabatan penting di pemerintahan.
Dan tentunya, kesederhanaan bukan faktor utama kita memilih seorang pemimpin. Karena akibat dari hal itu sudah kita rasakan bersama-sama.
Riwayat pendidikan, track record Anies Baswedan saat menjadi rektor, menteri pendidikan dan Gubernur DKI Jakarta sudah menjawab keraguan kita semua.
(wbc)