Ini Alasan Elon Musk Pilih Thailand Dibanding Indonesia, "Saya Bingung Melihat Warga di Sana"
Perusahan milik Elon Musk, Tesla mengambil langkah mengejutkan dengan membuka kantor di Thailand. Departemen Pengembangan Bisnis Kemendag menyampaikan, berdasarkan database, Tesla (Thailand) Ltd nantinya menjual kendaraan listrik (electric vehicle/EV) termasuk mobil penumpang, truk pick-up, dan banyak varian lagi.
Padahal, sebelumnya Presiden RI Jokowidodo beserta para menteri intensif melakukan pertemuan dengan Elon Musk. Bahkan Jokowi mengklaim Tesla bakal membuka pabriknya di Indonesia.
Saat ditemui empat mata di sela-sela kegiatannya yang super padat, Elon Musk memaparkan alasan mengapa Tesla terlebih dahulu memilih Thailand.
Wartawan : Hai, Elon. Apa kabar?
Elon : Hai juga. Saya baik-baik saja. Bagaimana dengan anda?
Wartawan : Saya sedikit pusing akhir-akhir ini. Berbagai kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga. Pemerintah kami kesulitan menanggulanginya.
Elon : Im sorry to hear that. Ok, kita lanjut saja sesi wawancaranya. Waktuku sangat berharga jika harus mendengar keluh kesah tentang negaramu yang tidak ada habis-habisnya.
Wartawan : Baiklah. Apa yang menyebabkan Tesla lebih dulu buka kantor di Thailand? Bukankah pemerintah kami sudah sering menjumpai anda?
Elon : Mmmm.... Well, Sebenarnya saya bingung dengan warga anda. Saya selalu membaca kabar buruk tentang kalian. Katanya banyak orang radikal di sana. Hal itu selalu digaungkan, bahkan oleh pejabat tinggi di sana. Dan kalian sepertinya tidak support dengan teknologi mobil listrik. Buktinya, banyak yang tidak suka dengan event balap mobil listrik.
Wartawan : Mohon maaf sebelumnya, saya harap anda tidak harus mendengar pendapat segelintir orang-orang dungu di medsos yang menyebut rakyat kami radikal. Dan segelintir orang-orang dungu itu juga yang meributi acara Formula E.
Elon : Orang-orang dungu? Sepertinya kami butuh mereka untuk percobaan ke Mars. Dibandingkan pakai monyet, biayanya lebih mahal. Dan kami selalu diprotes kelompok pecinta hewan. Hahahaha.
Wartawan : Oke deh, terima kasih atas waktumu. Semoga kita bisa bertemu lagi.
Elon : Oke. Terima kasih kembali.
(Wawancara imajiner)