Tentara Ukraina Sebut Amerika Pembohong dan Pengecut, Warganet : Mending Minta Bantuan Banser!
Seorang prajurit Ukraina, Andriy, mencibir sikap Amerika Serikat yang tidak mau mengambil langkah lebih jauh dalam konflik Rusia dengan negaranya. Dia mengecam Presiden Joe Biden, Donald Trump, dan Barack Obama sekaligus.
"Mereka adalah sekumpulan pembohong. Mereka mengatakan tak ingin punya bisnis dengan Rusia, tapi nyatanya punya. Alumunium datang ke negara kalian," kata Andriy dalam video yang ditayangkan Fox seperti dikutip pada Selasa, 8 Maret 2022.
Prajurit itu juga mempertanyakan efektivitas sanksi terhadap Rusia. Ia menyoroti pula sikap AS sebagai salah satu negara pemimpin di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang tidak ingin menutup zona penerbangan Ukraina. Menurut Andriy, AS pernah melakukan hal ini di Libia dan Yugoslavia.
Zona larangan terbang adalah area di mana pesawat dilarang atau dibatasi untuk terbang, biasanya untuk alasan keamanan. Hal ini sering digunakan di zona perang untuk menghentikan agresor yang menerbangkan pesawat militer di atas tanahnya sendiri.
"Anda (AS) takut membersihkan langit kami, negara kalian penuh pembual, kalian memberikan begitu saja kekuatan dan senjata nuklir kami untuk garansi anda," ujarnya.
Perang Rusia Ukraina telah berlangsung selama sepekan lebih atau persisnya dimulai pada 24 Februari 2022. Ketegangan terus memburuk dan belum adanya solusi yang dicapai atas krisis ini.
Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia.
Warganet asal Indonesia yang penuh dengan kreatifitas pun menanggapi keluhan tentara Ukraina. Ada yang menyarankan agar meminta bantuan Banser.
"Mending minta bantuan Banser. Ada 7 juta pasukan siap tempur dengan peralatan canggih. Plus anti peluru tanpa perlu pakai rompi," tulis Surya Darma di akun facebooknya.
Komentar tersebut merujuk ke twit Komisaris Independen PT Pelni, Dede Budhyarto alias Kang Dede. Ia pernah menyuruh agar 7 juta Banser dan Ansor menghajar gerombolan radikal.
"Jumlah anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser NU di seluruh Indonesia 7 Juta, jangan sampai lengah dipecundangi gerombolan radikal yg jumlahnya sauprit tapi berisik (di Social Media). MARI BERGERAK BERSAMA, HANCURKAN GEROMBOLAN PENGASONG AGAMA ITU," twit Kang Dede beberapa waktu lalu
(TMP)