Makjleb! Maudy : Saat Jadi Oposisi Demo Kenaikan BBM, Sudah jadi Penguasa Demo Masak
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan menggelar demo masak tanpa minyak goreng pada Senin (28/3), di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Acara ini dilaksanakan usai banyaknya komentar dari warganet yang menyebut Megawati tidak peka dengan penderitaan rakyat yang saat ini sedang kesusahan mencukupi kebutuhan hidup.
“Saya tuh sampai ngelus dada, bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya itu sampai mikir, 'Jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya,'" ujarnya Megawati, beberapa waktu lalu.
Warganet pun menanggapi sinis Megawati tersebut. Seperti yang datang dari aktivis media sosial, Maudy Asmara.
"Saat jadi oposisi demo kenaikan BBM... Jadi penguasa demonya demo masak.. Luar biasa partai satu ini 👏," sindir Maudy Asmara di akun Twitter @Mdy_Asmara1701
"Sepertinya mereka ga NGERTI substansinya mahalnya minyak goreng...," sambut Semar.
"Saat jadi oposisi jadi wong cilik.Jadi penguasa jadi wong licik🤣," ketus Deden.
"Horeeee.Menggoreng tanpa minyak. Itukan buzzerRp..😀," sambung Hasan.
"Saat PDIP msh oposisi kondisi negara msh demokrasi jd mrk ga takut& khawatir kl demo separah apapun perlakuan dan kalimat yg d pamer. Sekarang?Jgn harap yg demo d beri kebebasan!! Jika urusan mengkritik pemerintah," protes Nulantary.
Dulunya Tukang Demo
Padahal, pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), PDIP merupakan salah satu partai yang paling gencar menolak kenaikan harga BBM. Bahkan, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini tak segan menggelar unjuk rasa hingga ke Istana agar kenaikan dibatalkan.
Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM ini sempat dilakukan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka. Rieke dua kali berada di tengah para demonstran guna mendesak SBY membatalkan kebijakan yang disebutnya memberatkan rakyat kecil tersebut.
Tak hanya di medan terbuka, upaya menggagalkan kenaikan BBM juga terjadi di dalam gedung parlemen. Dengan sekuat tenaga, para politikus PDIP berusaha mengganjal persetujuan RAPBNP 2013 yang salah satunya berisi pengurangan subsidi untuk BBM. Bahkan, mereka memilih walkout ketika permintaannya tak diakomodir mayoritas anggota DPR saat itu.