Sama-sama Pemberani!!! Yang Satu Berani Bela Rakyat, Yang Satu Lagi Berani Turunkan Baliho HRS
Indonesia memiliki jenderal-jenderal pemberani. Yang sedang trending saat ini, Brigjend Junior Tumilaar dan Jenderal Dudung. Mereka juga sama-sama berani. Yang satu berani bela rakyat hingga ditahan. Yang satu lagi berani turunkan baliho HRS.
Beberapa waktu lalu, Junior Tumilaar sempat menjadi sorotan pada tahun lalu setelah mengirim surat pada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Surat tulisan tangan Junior Tumilaar pun viral di media sosial.
Latar belakang adanya surat itu yakni terkait permasalahan sengketa tanah di Sulawesi Utara (Sulut).
Di dalam surat tersebut, Junior Tumilaar meminta kepada Kapolri agar Bintara Pembina Desa (Babinsa) tidak perlu sampai dipanggil ke kantor polisi untuk diperiksa.
Junior mengatakan, babinsa yang dimaksud adalah yang mendampingi Ari Tahiru (67), warga yang sedang berhadapan dengan masalah konflik lahan.
Brigjen TNI Junior Tumilaar mengaku menaruh perhatian kepada Babinsa yang dipanggil ke kantor polisi.
Surat tulis tangan Brigjen Junior itu dengan tembusan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, dan Panglima Kodam Merdeka Mayjen TNI Wanti Waranei Franky Mamahit, pengacara Ari Tahiru, serta anggota Komisi III DPR RI F-NasDem Hillary Brigitta Lasut.
Kini, Brigjen Junior Tumilaar sedang ditahan di rumah tahanan militer di Cimanggis. Ia ditahan karena membela rakyat.
"Nah, dia (Junior) tanpa perintah dan mengatasnamakan staf khusus KSAD untuk membela rakyat. Itu bukan kapasitasnya dia sebagai satuan kewilayahan. Seharusnya Babinsa sampai dengan Kodim yang melakukan kegiatan tersebut dan tentunya koordinasi dengan pemda dan aparat keamanan setempat," kata Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurrachman, Selasa (22/2/2022).