Meski Panen Protes, Presiden Tunisia Tetap Ngotot Amandemen Konstitusi
Rencana Presiden Tunisia Kais Saied untuk mengubah konstitusi semakin matang. Ia menegaskan, amandemen diperlukan saat ini.
Lewat sebuah wawancara dengan Sky News Arabia pada Sabtu (11/9), Saied mengatakan akan melakukan amandemen sesuai dengan cara-cara konstitusional.
Ia menekankan, meski menghormati konstitusi yang telah dibuat pada 2014, namun situasi hari ini membutuhkannya untuk diubah.
"Amandemen harus dilakukan dalam kerangka konstitusi," ujarnya.
Rencana Saied untuk mengamandemen konstitusi muncul setelah tujuh pekan ia memecat perdana menteri dan menangguhkan parlemen.
Salah satu penasihat Saied mengatakan, presiden berencana untuk menangguhkan konstitusi dan menawarkan versi amandemen melalui referendum.
Rencananya itu memicu penolakan dari partai politik hingga serikat pekerja. Bahkan para pakar hukum tata negara tidak mendukung intervensinya.