News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Massa PDIP Pontang Panting Dikejar Mahasiswa, "Ampun Bang, Kami Cuma Dibayar Buat Teriak-teriak. Bukan untuk Dipukuli"

Massa PDIP Pontang Panting Dikejar Mahasiswa, "Ampun Bang, Kami Cuma Dibayar Buat Teriak-teriak. Bukan untuk Dipukuli"

 


Nasib sial dialami puluhan simpatisan PDIP yang mengawal kedatangan Presiden Jokowi di Kendari, Rabu (30/6) lalu. Mereka harus pontang panting menyelamatkan diri setelah dikejar mahasiswa yang melakukan aksi penolakan.

Awalnya memang simpatisan PDIP melakukan provokasi terhadap mahasiswa. Namun ketika mahasiswa mendatangi, simpatisan PDIP langsung lari menyelamatkan diri. Videonya pun viral di medsos.

Beberapa simpatisan PDIP yang berhasil diamankan warga mengatakan bahwa mereka hanya dibayar untuk teriak-teriak mendukung Jokowi. 

"Ampun bang, kami hanya dibayar untuk teriak-teriak bang. Bukan untuk dipukuli," kata Oji (33) salah seorang simpatisan PDIP.

Saat ditanya besaran bayaran yang didapat, Oji mengaku hanya cukup buat beli rokok sebungkus.

"Inilah bang hasilnya. Cuma cukup beli rokok sebungkus," ujarnya seraya menunjukkan sebungkus kecil rokok.

Sementara itu, massa mencabut dan membakar bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada beberapa titik jalan di Kota Kendari.

Awalnya, massa berdemonstrasi saat Jokowi masih di lokasi Kantor Gubernur. Presiden bersama panglima TNI, menghadiri rangkaian kegiatan peninjauan vaksinasi massal dan pertemuan dengan Forkompinda.

Kemudian, massa berdemonstrasi di lokasi perempatan Pasar Baru Kendari. Selama sekitar satu jam lebih, mereka menyatakan penolakan kedatangan Jokowi di Kendari.

Di sana, mereka kemudian membakar bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Massa mengumpulkan sekitar 10 bendera, yang berasal dari pinggir jalan sekitar lokasi demonstrasi.

Bendera kemudian diarak ke tengah perempatan. Beberapa massa aksi mengeluarkan korek api, kemudian menumpuk dan mulai membakar bendera.

Saat itu, ada beberapa orang anggota kepolisian Polda Sulawesi Tenggara berseragam, tetapi tidak sempat mencegah dan mengamankan lokasi. Penyebabnya, massa berjumlah banyak dan mulai bertindak anarkis.

Selanjutnya, massa meninggalkan lokasi dan beriringan menuju Hotel Claro Kendari. Massa mengira, Jokowi akan ke lokasi hotel. (wba)

 


Tags

Loading...
Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.