News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

GM Bandara : Massa yang Jemput HRS Dilarang Membludak, Padahal Pakde Mahfud Bilang...

GM Bandara : Massa yang Jemput HRS Dilarang Membludak, Padahal Pakde Mahfud Bilang...

 


Meski sebelumnya Mahfud MD menyebut Habib Rizieq Shihab bukan orang suci yang banyak pengikutnya, namun General Manager Bandara Soetta berfikiran lain.


Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi menghimbau simpatisan tidak melakukan penyambutan kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut di dalam wilayah Bandara Internasional Soekarno-Hatta.


Hal itu mengingat kawasan bandar udara merupakan objek vital nasional yang memiliki ketentuan ketat.


"Saya kira kita semua tahu ketentuan mengatur bandara ini adalah fully regulated, bukan hanya aturan nasional tapi juga aturan internasional," ujar Agus di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (8/11).


Agus mengungkapkan, lantaran adanya aturan fully regulated yang mengikat di Bandara, hal tersebut tentunya harus dipatuhi terhadap seluruh pengunjung Bandara.


"Kami berharap sekiranya besok kemudian Bapak Rizieq Shihab kembali, kami mengharapkan penjemputan dan penyambutan dilakukan dalam batas yang sangat wajar," lanjut Agus seperti diberitakan Kantor Berita RMOLBanten.


Tak tinggal diam, pihaknya melakukan antisipasi saat kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi dengan menambah personel. Namun, penambahan personel belum dapat dipastikan lantaran pihaknya masih menunggu perkembangan informasi.


"Saya kira kita lihat perkembangannya, berangkat dari pengalaman tahun lalu beberapa kali kepulangan beliau belum terlaksana, jadi kami masih terus monitor perkembangannya," jelasnya.


Agus menyebut, adanya keramaian yang berlebihan dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas Bandara Soekarno-Hatta. Pasalnya, bandara merupakan objek vital yang banyak terdapat kepentingan nasional dimana, salah satunya ekonomi nasional yang terpengaruh kalau ada apa-apa di Bandara ini.


"Untuk itu, kami mengimbau kalau memang beliau harus disambut, sebisa mungkin tidak di dalam Bandara. Mungkin akan lebih bijak kalau disambutnya di titik akhir, misalnya di kediaman beliau di Petamburan, Jakarta. Saya kira itu akan lebih leluasa, kita harus berpikir rasional," tandas Agus. (rmol)


Tags

Loading...
Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.