Umar bin Khattab Anti Nepotisme, Jangan Samakan dengan Si Anu!!!
Kita tidak pernah mendengar Umar bin Khattab membawa anak, menantu, ipar bahkan besannya untuk ikut serta masuk ke dalam pemerintahan. Bagi Umar, sangat anti membawa anaknya atau pun saudaranya untuk menjadi pejabat di pemerintahan.
Diriwayatkan suatu ketika para sahabat berkumpul ketika Umar bin Khattab menghadapi sakartul maut setelah ditikam oleh seorang budak Persia. Saat itu, para sahabat menyarankan agar beliau memilih anaknya- Abdullah bin Umar-untuk menggantikan kedudukannya sebagai khalifah.
Namun Umar berkata kepada anaknya, "Tidak ada keturunan Al Khattab hendak mengambil pangkat khalifah ini untuk mereka. Abdullah tidak akan memperebutkannnya. Janganlah engkau wahai Abdullah sekali-kali akan mengambil jabatan ini." (Sumber Republika, Sejarah Umat Islam/Prof. Buya Hamka).
Begitulah Umar bin Khattab, beliau tidak akan pernah mengijinkan anaknya untuk berkecimpung di bidang pemerintahan. Meskipun Abdullah bin Umar adalah anak yang cakap dan berilmu. Namun Umar tidak ingin karena pengaruh darinya maka anak-anaknya mendapatkan keistimewaan.
Akan tetapi berbeda dengan yang terjadi di negeri ini. Para pejabat malah berlomba-lomba membawa anak, ipar, menantu, besan, kalau perlu istri, kakek dan nenek mereka untuk ikut menduduki kursi jabatan di pemerintahan. Alih-alih malu, mereka malah memanfaatkan kedudukannya untuk mendulang suara.
Tentu saja kita masih ingat beberapa waktu yang lalu ada yang menyamakan seseorang dengan Khalifah Umar bin Khattab? Kesamaanya dimana coba?
Mari kita tanya pada kotak kardus yang digembok dan untuk membukannya harus pakai gergaji besi. Hehe.
**********
Salam dari kotak kardus yang digembok.
By : MisterPoerwa