Aneh... Proyek Kereta Cepat China Banyak Masalah, Indonesia Ajak Jepang Lagi
Beberapa waktu lalu, China dan Jepang bersaing untuk menjalankan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang pada akhirnya pemerintah Indonesia lebih memilih China untuk menjadi partner dalam menjalan proyek ini.
Kali ini, Pemerintah Jepang dibuat bingung oleh kebijakan Indonesia yang mendadak berubah terkait proyek kereta berkecepatan tinggi tersebut. Pemerintah Indonesia meminta Tokyo untuk bergabung dalam kesepakatan infrastruktur utama yang awalnya dilepas ke China.
Dilansir dari Kyodo News, salah seorang pejabat pemerintah Jepang menyatakan, "Biasanya, (Indonesia) seharusnya berbicara dengan kami terlebih dahulu." Ia merujuk kepada proposal baru Jakarta untuk mengintegrasikan proyek yang dipimpin China yaitu kereta cepat untuk Jakarta-Bandung yang rencananya akan integrasikan dengan proyek kereta berkecepatan sedang Jakarta-Surabaya.
Proyek ini dimulai pada tahun 2016 oleh konsorsium Indonesia-China. Awalnya, proyek dijadwalkan selesai pada tahun 2019, namun ditunda hingga 2021 karena masalah pembebasan tanah, dan alasan lainnya.
Setelah kalah dengan China untuk membangun kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-Bandung, Pemerintah Jepang pada September 2019 mencapai kesepakatan dengan Indonesia untuk proyek terpisah yaitu proyek kereta berkecepatan sedang dengan jarak 720 kilometer antara Jakarta-Surabaya.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto pada konferensi pers 29 Mei 2020 mengungkapkan usulan Presiden Joko Widodo untuk memperpanjang proyek kereta Jakarta-Bandung Hingga Surabaya agar lebih ekonomis sekaligus bertujuan membawa investor Jepang untuk bergabung dengan proyek yang dikerjakan investor Indonesia-China.
Pakar perkeretaapian yang tidak disebutkan namanya, mengatakan akan sulit untuk mengintegrasikan kedua proyek secara teknis, karena lebar jalur yang berbeda. (*)